"Ah, ngapain juga? Emang ini bisa merubah keadaan? Memangnya
dengan berdemo dan beli-beli aksesoris Palestina bisa membuat Palestina
menang?"
Saudaraku,
tahukah anda seberapa besar arti sebuah solidaritas? Seberapa
efektifkah rasa itu mencarikan jalan keluar setiap permasalahan. Mungkin
Anda akan berpikir aksi-aksi solidaritas ini hanyalah sebuah
kekonyolan. Apa pengaruhnya bagi Palestina kalau hanya turun dan
berteriak di jalanan? Apa peduli Israel ketika bendera dan foto mereka
mereka dihinakan, diinjak lalu dibakar? Toh mererka tetap ganas
menangkapi dan mengusir warga Palestina dari tanahnya. Lalu apa pula
hubungannya dengan aksi menyamakan foto profil facebook sebagai wujud
solidarias untuk tawanan Palestina?
"Ah, ngapain juga? Emang ini bisa merubah keadaan? Mungkin pertanyaan ini akan muncul di benak segelintir kita.
Sebelumnya
ada sebuah berita menggembirakan untuk kita semua. Setelah melalui
perundingan yang alot antara para tawanan palestina dan pemerintah
Israel dan aksi mogok makan yang mereka lakukan selama 28 hari
menghasilkan kesepakatan bahwa pihak Israel bersedia melepaskan semua
tawanan Palestina. Hal ini juga didukung oleh tekanan yang diberikan
dunia Internasional dan keterkejutan Israel pada aksi puluhan ribu
faceboker menyamakan foto profil mereka sebagai wujud solidaritas
terhada tawanan Palestina.
Ternyata solidaritas itu
penting. Secara langsung ataupun tidak dia akan mempengaruhi keadaan.
kelihatan memang tidak efektif. Tapi ini menyagkut soal rasa dan
perasaan. Perannya tak terlihat secara lahir, tapi bisa dirasakan oleh
batin.
Suatu ketika Rasulullah Saw. mendapati seorang
anak kecil bernama Umair sedang berduka karena sesekor burung kecil
kesayangannya mati. Lalu beliau bertanya, "Wahai Umair, apa yang
dilakukan oleh Nughair?" Nughair adalah sebutan untuk burung kecil itu.
Rasulullah Saw pun mangajarkan kita bersimpati pada sesama, bahkan pada
seorang anak kecil. Sederhana sekali, hanya karena kehilangan mainan
kesayangannya. Tapi inilah simpati. Semua orang membutuhkannya. Adalah
Palestina, sebuah negara yang telah ada semenjak puluhan abad di tanah
milik mereka hari ini terancam kehilangan tanah airnya. Hak-hak mereka
dirampas dengan cara tak manusiawi oleh kaum perampok, Yahudi. Apa yang
bisa dilakukan oleh dunia Internasional ketika melihat kondisi ini?
Bahkan saudara-saudara Arab-nya sendiri tak mampu berbuat banyak
menyelamatkan jengkal-jengkal tanah Palestina yang dirampas.
Hanya
solidaritas. Ya, hanya solidaritas yang baru kita punya dan
persembahkan untuk mereka sebagai wujud rasa peduli peduli. Maka jangan
pernah remehkan sekalipun hanya sekedar berbentuk gantungan kunci, pin,
sticker, baju dan pernak perik lain yang ada hubungannya dengan
Palestina. Karena dari kepedulian kita bisa memulai segalanya. Dari
hal-hal yang sederhana akan menjadi dorongan melakukan yang lebih besar.
Anda percaya?
Hal sederhana dari ungkapan kepedulian kita
adalah melahirkan doa dan harapan. Setiap simpati kita akan
menghasilkan bait-bait doa yang kaluar dari jiwa terdalam dan didengar
dan diaminkan oleh penduduk langit. Bukankah Allah akan senantiasa
megabulkan doa hamba-hambanya yang tulus? Apalagi doa seorang muslim
untuk saudaranya. Kita tak pernah tahu doa dari lisan manakah yang akan
membuka pintu kemenangan untuk Palestina.Barangkalia ada yang
berkomentar begini, "kalau peduli Palestina jangan sekedar
berteriak-teriak diluar. Pergilah ke Palestina dan berjihad di sana."
ternyata tak semudah itu, bagaimana kalau ternyata sebelum kita sempat
berangkat udah meninggal duluan? Sementara kita belum menunjukkan
apa-apa sebagai wujud kepedulian. So, selagi ada kesempatan mari lakukan
apa yang kita bisa perbuat.
Kepedulian yang kita
ungkapkan adalah kekuatan luar biasa yang mampu menggerakkan keberanian
yang selama ini bungkam. Solidaritas kita akan menimbulkan kesadaran dan
optimis bahwa ada kekuatan yang siap membantu perjuangan mereka d
belakang walau secara lahiriah itu tak terlihat nyata, tapi bisa
dirasakan. Walau hanya dengan foto profil, status-status, aksesoris dan
doa. Tapi kita tak tahu wasilah mana yang menjadi kunci pembuka
kemenangan itu.
So, jangan berhenti. Hari ini saudara kita sudah
merasakan angin segar kebebasan. Buah usaha dan kesabaran mereka, hasil
kepedulian kita dan tentunya jawaban dari setiap doa-doa kita. Mari
hargai sekecil apapun kepedulian itu. Optimislah. Allah tidak akan
menyaiakan sekecil apapun kepedulian kita.
Tapi terlepas
dari semua itu, kenapa harus Palestina? Kenapa tidak yang lain? Mesir,
Suriah misalnya. Ya, karena Palestina adalah permasalahan utama kita.
Palestina adalah tanah umat Islam. Sejengkal tanah tang dirampas oleh
Israel adalah penghinaan terhadap Islam. Dan rakyat Palestina adalah
saudara kita. Setiap tetes darah mereka adalah luka yan manyakitkan bagi
kita. Maka saudara mana yang tak peduli membela ketika saudaranya
disakiti?"Siapa yang tak peduli dengan urusan Muslim, maka dia bukan lah
dari golongan mereka (Muslim)," kata Rasulullah.
Wallahu a'lam.
Sebait doa dan harapan kembalinya Palestina.
Siang terik bumi Kairo, ditengah-hiruk pikuk menjemput kebangkitan.
15 Mei 2012
Harun Al Rasyid Caniago
Harun Al Rasyid Caniago
Tidak ada komentar:
Posting Komentar